NAWALAPOST.COM, SAMARINDA – Kota Samarinda kini memasuki babak baru dalam transformasi digital. Dengan semakin tingginya kebutuhan akan koneksi internet, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand IM3 memastikan jaringannya telah menjangkau seluruh populasi kota, ditopang lebih dari 220 menara BTS yang aktif beroperasi.
Sebagai kota strategis di jalur perdagangan Sungai Mahakam, Samarinda menjadi simpul logistik dan pusat pemerintahan sekaligus rumah bagi lebih dari 17 ribu UMKM yang kian bergantung pada layanan digital.
Mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan, seluruh sektor usaha kini semakin terhubung berkat jaringan internet yang lebih luas, kuat, dan stabil.
“IM3 hadir untuk memperkuat fondasi digital Samarinda. Dengan sinyal kuat dan aman, kami ingin memastikan setiap lapisan masyarakat, dari mahasiswa, pekerja, hingga pelaku UMKM, mendapatkan akses yang andal,” kata Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalisumapa IOH, Selasa (30/9/2025).
Selain memperluas jangkauan, IM3 juga menghadirkan SATSPAM (Satuan Anti Scam dan Spam), sebuah fitur perlindungan digital berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bekerja otomatis mendeteksi dan memberi peringatan terhadap potensi penipuan melalui panggilan maupun SMS.
Teknologi yang menjadi bagian dari AIvolusi5G ini menjawab kekhawatiran masyarakat atas maraknya penipuan digital.
Dengan adanya SATSPAM, pelanggan dapat beraktivitas online lebih tenang tanpa khawatir terganggu oleh spam atau scam.
Transformasi jaringan IM3 di Samarinda juga sejalan dengan identitas barunya, “Simpel itu IM3”, yang menekankan kemudahan akses dan keterjangkauan bagi semua segmen pelanggan.
Sebagai solusi konektivitas harian, IM3 memperkenalkan Kartu Perdana Baru seharga Rp35.000 dengan kuota utama 3GB untuk 30 hari dan bonus 5.000 menit nelpon ke sesama IM3, aktif 24 jam penuh.
Beragam paket tambahan pun tersedia, menyesuaikan kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan internetan.
Hadirnya jaringan IM3 yang merata di seluruh penjuru Samarinda diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi digital sekaligus memperkuat potensi ekonomi lokal.
Dengan konektivitas yang andal dan aman, Samarinda dinilai semakin siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.
“Internet yang kuat bukan hanya soal kecepatan, tapi juga tentang membuka peluang. Kami ingin hadir mendampingi masyarakat Samarinda dalam setiap langkah transformasi digitalnya,” pungkas Swandi. (MNA)














